Mengenang Ar. Didi Haryadi, IAI, Anggota Senior Dewan Arsitek Indonesia
- On 25/10/2024
Oleh: Lana Winayanti
Photo credit: dewanarsitek.id
Dengan penuh rasa duka cita, saya mengenang kepergian Didi Haryadi, seorang sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia arsitektur Indonesia.
Saya pertama kali mengenal Didi Haryadi saat masih kuliah. Didi, demikian saya biasa memanggilnya, satu angkatan di atas saya di jurusan arsitektur ITB. Meski saat itu kami tidak banyak berinteraksi karena berbeda angkatan, saya selalu menghormati sosoknya yang sederhana dan ramah dengan logat Jawa yang kental. Ternyata Didi berasal dari Gombong.
Setelah lulus, kami kadang bertemu di berbagai kesempatan, seperti pertemuan asosiasi arsitek, pameran, konsultasi desain rumah sakit saat Didi masih merintis karir di sebuah biro arsitek terkenal, dan kemudian saat Didi sudah memiliki biro sendiri dan menjadi narasumber di berbagai kementerian untuk desain rumah susun. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, saya lebih mengenal Didi sebagai sosok yang baik hati, selalu siap membantu dan berbagi ilmu.
Baru ketika kami duduk bersama di Dewan Arsitek Indonesia (DAI), saya berkesempatan mengenal Didi lebih dekat. Tampilannya masih tetap sederhana, hanya rambutnya semakin putih. Di luar rapat formal, saat kami bersantai sambil ngopi (dan Didi pasti dengan rokoknya), saya melihat sisi Didi yang lebih terbuka dan penuh cerita. Kami bisa berbincang berjam-jam, membahas berbagai ide dan pandangan. Di DAI, Didi sering menjadi sosok yang siap mengayomi dan memberikan solusi terbaik. Pendekatan informal yang Didi rekomendasikan menjadi kunci dalam menjaga hubungan dengan mitra dan menyelesaikan masalah.
Sebagai registrar di DAI, dedikasi Didi tak perlu diragukan. Ia sering bekerja hingga larut malam, memeriksa data dan gambar dengan teliti. Meski lelah, ia masih bisa menemukan kejanggalan yang sering terlewatkan orang lain. Didi adalah contoh komitmen luar biasa dalam memajukan profesi arsitek di Indonesia. Dari pengalaman praktek puluhan tahun, Didi memberikan banyak usulan berharga untuk membangun sistem registrasi arsitek yang lebih baik di Indonesia.
Pertemuan terakhir kami terjadi di Makassar, saat 4th ASEAN Architect Congress (25-27 Juli 2023). Di sana, Didi tampak lebih diam dari biasanya. Usai kongres, malah banyak menghabiskan waktu di balik kamera HP, mengambil foto-foto sunset di Makassar. Sepulang ke Jakarta, Didi kembali disibukkan dengan desain rumah susun yang menjadi passion-nya. Meski sibuk, Didi tetap menghadiri rapat DAI via ZOOM. Kontribusi Didi yang terakhir adalah memperjuangkan agar STRA dicantumkan sebagai persyaratan lelang rumah susun, dan alhamdulillah, berhasil.
Namun, takdir berkata lain. Pada pagi hari 9 Agustus 2024, dalam perjalanan menuju Setneg untuk presentasi desain rumah susun, Didi menghembuskan napas terakhir. Kepergiannya begitu tiba-tiba dan mengejutkan kami semua.
Selamat jalan, Didi. Kebaikan, dedikasi, dan semangatmu akan selalu kami kenang. Perjuanganmu untuk memajukan profesi arsitek Indonesia akan terus kami lanjutkan.
References:
0 comments on Mengenang Ar. Didi Haryadi, IAI, Anggota Senior Dewan Arsitek Indonesia