Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Sebelum Magang Arsitek?
- On 19/07/2023
Magang merupakan program pelatihan kerja bagi calon arsitek di bawah pengawasan seorang arsitek. Program pelatihan kerja ini dilakukan secara sistematis, terstruktur, tercatat, dan bisa dipertanggungjawabkan melalui validasi yang akan dilakukan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) atau Dewan Arsitek Indonesia (DAI). Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum magang arsitek? Berikut informasinya!
Siapa saja yang perlu melakukan magang?
Jika Anda ingin menjadi arsitek, maka magang merupakan salah satu alur tercepat untuk mempersiapkan diri mengikuti Ujian Arsitek. Anda perlu melakukan magang jika:
- Sudah lulus pendidikan S1 Arsitektur program 5 tahun;
- Sudah menyelesaikan Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr);
- Sudah lulus pendidikan S2 Arsitektur pada bidang alur perancangan.
Kenapa untuk menjadi arsitek perlu melakukan magang?
Seperti disebutkan sebelumnya, magang adalah hal wajib bagi Anda yang ingin menjadi arsitek. Namun, hanya profesi arsitek saja yang membutuhkan STRA (Surat Tanda Registrasi Arsitek). Oleh karenanya, Anda yang lulus dari jurusan Arsitektur di perguruan tinggi tidak perlu melakukan magang jika ingin bekerja sebagai:
- Planolog;
- Urban designer;
- Landscape designer;
- Dosen Arsitektur;
- 3D architectural modeler;
- Manajemen konstruksi;
- Kontraktor bangunan;
- Interior designer;
- Furniture designer;
- Fotografer arsitektural;
- Architectural engineer;
- Sustainable engineer;
- MEP engineer;
- BIM engineer;
- Technical drafter;
- Penulis/writer arsitektur
- Kritik/sejarawan arsitektur
- Profesi lainnya di luar arsitek.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk magang arsitek?
Jangka waktu yang diperlukan untuk magang arsitek paling sedikit adalah 4.000 jam yang sebaiknya harus dilakukan secara berturut-turut. Ketentuan waktu magang arsitek ini ditetapkan dengan melihat kondisi dunia arsitektur dan konstruksi, serta pendidikan Arsitektur di seluruh Indonesia. Perhitungan 4000 jam waktu magang ini didasarkan pada pengalaman merancang setiap tahapan dari awal sampai dengan proses konstruksi yang memakan waktu:
- Rata-rata 100 jam (10-12 hari kerja) untuk tahapan awal seperti pra desain;
- Rata-rata 200 jam (20-25 hari kerja) untuk tahapan pengembangan desain;
- Rata-rata 200 jam (20-25 hari kerja) untuk tahapan pembuatan dokumen konstruksi;
- Rata-rata 100 jam (10-12 hari kerja) untuk tahapan persiapan dokumen lelang;
- 400 jam (45-50 hari kerja) untuk tahapan pengawasan konstruksi.
Dengan asumsi proses konstruksi berlangsung kurang lebih 15 bulan dan arsitek harus melakukan pengawasan kurang lebih 1 kali dalam seminggu, maka dalam satu proyek, rata-rata waktu yang dihabiskan adalah 900-1.000 jam (100-125 hari). Peserta magang membutuhkan setidaknya 4 proyek untuk memperkaya kasus, itulah sebabnya mengapa jangka waktu yang diperlukan untuk magang Arsitek adalah minimal 4.000 jam.
Jumlah waktu ini juga mempertimbangkan jangka waktu yang diperlukan untuk magang arsitek di negara lain, yaitu antara 3.000-7.000 jam. Berdasarkan dua faktor pertimbangan ini, maka nilai 4.000 jam atau setara dengan 2 tahun menjadi patokan untuk pengembangan Pendidikan Arsitek. Jangka waktu magang tidak bisa dipercepat karena modal keterampilan merancang dan pengetahuan arsitektur semata atau keterampilan membuat presentasi 3D saja saja tidak cukup untuk menjadi seorang arsitek.
Untuk menjadi seorang arsitek, dibutuhkan kematangan (maturity) secara psikologis, kesabaran, keuletan, dan rasa tanggung jawab. Semua hal tersebut tidak bisa dibina hanya melalui pendidikan di perguruan tinggi saja, tapi juga perlu disertai dengan praktik langsung melalui magang. Melalui magang, kematangan seorang calon arsitek dalam berpikir bisa ditempa sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat, bekerja/berfungsi dengan baik, dan tentunya mampu menghasilkan karya yang memenuhi kaidah-kaidah perancangan arsitektural.
Apa tingkat kedewasaan arsitek itu?
Tingkat kedewasaan arsitek adalah ukuran keuletan/kematangan seorang Arsitek dalam menghadapi berbagai permasalahan atau kasus, baik secara teknis maupun secara psikologis. Profesi arsitek bertumbuh berdasarkan taraf kematangan, pengkayaan pengalaman
(degree/phases of maturity) seseorang, bukan hanya dari kepandaian, kepintaran, atau pun kecerdasan/talenta yang diperoleh dari pendidikan formal. Selain itu, tingkat kedewasaan Arsitek juga bisa dinilai/diukur dari beberapa hal berikut ini:
- Tingkat ketelitian/kecermatan dalam mengolah rancangan, detail-detail yang disusun/diselesaikan, penyusunan dokumentasi, dan operabilitas/kelayakan rancangan pada tingkat konstruksi.
- Kemampuan kerjasama pada hierarki/tataran horisontal maupun vertikal, termasuk kemampuan menerjemahkan konsep dari supervisor maupun dari klien ke dalam ujud arsitektural.
- Ilmu manajemen perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi hak, kewajiban, dan wewenang, tanggung jawab saat bekerja sama dengan berbagai organisasi proyek, serta pengambilan keputusan secara tepat, mustahak/adil (fair), dan arif.
- Kemampuan mengkomunikasikan ide maupun rancang bangunan secara mudah/ sederhana, lugas, dan kesediaan menyesuaikan diri dengan kondisi klien, pemerintah, atau pihak-pihak terkait dalam proses konstruksi.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum magang arsitek?
Sebelum magang arsitek, Anda tidak harus menjadi anggota IAI dulu, tapi wajib mendaftarkan diri. Anda bisa mendaftarkan diri dan proyek magang ke IAI provinsi untuk mendapatkan logbook dan melakukan pembayaran biaya administrasi dengan memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
- Ijazah, baik ijazah S1, PPar, maupun S2;
- Surat keterangan akreditasi universitas dari NAAB / National Architectural Accrediting Board (USA/Canada), RIBA / Royal Institute of British Architects (UK dan lain-lainnya), AACA / Architects Accreditation Council of Australia (Australia), atau pengakuan dari Board of Architect tempat universitas berada (syarat khusus lulusan universitas luar negeri
- Memiliki calon mentor yang dibuktikan dengan surat kesediaan menjadi mentor dan sudah memiliki SKA (Sertifikat Keahlian Arsitek) setingkat Arsitek Madya atau STRA, selama sekurang-kurangnya 5 tahun;
- Peserta magang juga bisa memilih mentor dari daftar calon mentor (jika belum memiliki mentor) yang dapat diminta dari IAI provinsi.
Itulah yang harus Anda persiapkan sebelum menempuh magang arsitek. Untuk menjadi arsitek atau ingin memiliki STRA, Anda harus memenuhi syarat telah menempuh magang selama 2 tahun atau setara dengan 4.000 jam-kerja terlebih dahulu. Sebelum mengajukan diri untuk menempuh magang, pastikan Anda telah memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditentukan agar proses aplikasi dapat segera diproses. Semoga sukses!
0 comments on Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Sebelum Magang Arsitek?